A Letter for Them

0 Comments
Hai kalian....
Achi, Diah, Dita, Ester, Intan, Jojo, PEBE, Santy, Sarah, Sumi, dan Vidia...
Apa kabar?
Baik-baik aja, kan?
Jadi bingung nih mau ngomong apa sama kalian. Soalnya berasa seabad kita nggak ngobrol bareng kayak dulu lagi. Tau, kan, rasanya? Berasa jadi alien di tengah-tengah manusia.
Pokoknya, for all the things that all of you had given to me, I'm really thankful. And for all the problems that I had made, I'm really sorry.
Gue benci banget kata "sibuk". Kenapa? Karena itu yang menajdi alasan utama di mana kita nggak bisa ketemu. Yang sibuk ngerjain tugaslah, ada acara keluargalah, ada segala macam halangan yang membuat kita nggak bisa ngobrol kayak dulu.
Jadi... satu kunci yang terpenting adalah Keep trust each other. Sejarang apa pun kita ngobrol, kita tetap teman. Kita tetap orang yang sama dan saling mengenal.  Karena seperti apa pun itu, kita udah beda kelas, udah kayak beda planet aja padahal masih satu sekolah. Setidaknya kita masih saling menyapa ketika bertemu, kan?
Nanti kalau ada kesempatan, cerita-cerita ya... Pengalaman apa yang udah kalian lalui, siapa aja orang yang udah bikin kalian luluh sampai nggak bisa mikirin yang lain, apa aja yang bikin kalian sedih dan juga senang. Pingin banget denger cerita itu... tapi nggak bisa sekarang. Terlalu fokus sama sekolah juga teman-teman sekelas. Karena tugas kan harus dikerjain bareng sama teman sekelas, kan, nggak lintas kelas kayak kita mau sekamar sama temen di kelas lain nanti di Bali.
Gue juga orang yang paling susah banget bagi-bagi waktu. Pokoknya nggak bisa deh disuruh ngatur waktu gitu. Nggak cocok jadi manager. Kan yang cocok jadi manager Vidia...
Tahun ini kayaknya ulang tahun kurang berkesan ya... Maaf ya. Otak lagi kurang inspirasi juga akibat masalah yang numpuk di kanan dan kiri pundak gue belum selesai juga dari tahun kemarin. Mungkin tahun kemarin belum kelihatan persoalannya, tapi tahun ini benar-benar membuncah. Jauh banget dari perkiraan. Tapi semakin lama, gue semakin tahu... dewasa itu seperti apa. Mengatasi masalah tuh kayak gimana. Pemikiran orang dewasa yang ternyata masih lebih sempit dari gue. Yah, yang jelas cerita itu bakalan menjadi sejarah nanti. Karena gue berharap masalah itu akan segera hilang seperti buih di lautan.
Makasih buat kalian yang udah mau jadi tumpuan gue saat gue bener-bener terjatuh dan maaf atas prilaku yang mungkin nggak kalian ngerti. Itu semua ada alasannya. Dan sepertinya lebih asik jadi orang yang punya masa remaja penuh dengan senyuman juga keceriaan.
Yaaah.... pokoknya banyak banget yang pingin gue omongin tapi nggak bisa. Karena gue lelah jadi orang bawel. Gue jadi orang bawel kalau lagi nggak mood aja buat galau-galauan. Hehehe....
Udah ya~ gue juga lagi nggak mood nulis nih. Jadi tulisannya agak serius-serius gitu, nggak bisa ngelucu.
Dadah~
;)


You may also like

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Ao Haru Ride

Ao Haru Ride

Daftar Blog Saya

Advertisement

Facebook

Instagram