MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
ü MANUSIA
Dalam
ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu
kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling
terkait satu sama lain dan mempakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika). Manusia
merupakan mahluk biologis yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia
(biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial,manusia merupakan mahluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus
(filsafat), dan lain sebagainya
Ada
dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur-unsuryang membangun manusia:
1) Manusia
itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait. Yaitu:
a. Jasad,
yaitu : badan kasar manusia yang nampat pada luamya. dapat diraba dan difoto,
dan menempati ruang dan waktu ( hal 62)
b. Hayat.
yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak (hal 66)
c. Ruh.
yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan. daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran. suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual
yangmenjadi pusat lahimya kebudayaan (hal 77)
d. Nafs,
dalam pengertian diri atau keakuan. yaitu kesadaran tentang diri sendiri (hal 79).
( Asy`arie. 1992 hal : 62-84)
2) Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a. Id,
merupakan struktur kepribadian
yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang
irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan
proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus
di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung
melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego,
sering disebut “eksekutif” karena
peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di
terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang
pada anak antara usia satu dan dua tahun.
c. Superego,
merupakan struktur kepribadian
terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola
aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem
imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal
205-206).
ü HAKEKAT MANUSIA
Manusia diciptakan
oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan
yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal
pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar
dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di
sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi
ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial,
hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
Manusia juga memiliki perasaan. Dengan adanya
perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri
manusiaitu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan
inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra. tingkatnya rendah dan
terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang
hanya terdapat pada manusia misalnya:
1. Perasaan
intelektual. yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorangmerasa
senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak
senangatau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2. Perasaan
estetis.yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasasenang
apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah. sebaliknya timbul
perasaankesal apabila tidak indah.
3. Perasaan
etis. yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang
apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4. Perasaan
diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihandari
yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa
tinggi,angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia
merasa rendah diri (minder).
5. Perasaan
sosial. yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau
hidupbermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang
berhasil, ia ikutsenang. apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut
sedih.
6. Perasaan
religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.Seseorang
merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhisegala
perintah - Nya dan menjauhi larangan – Nya.
ü KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Manusia
mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal
ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia
suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat
tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita
di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang
berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan
bersahabat. Orang–orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa
Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain.
Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan
Timur Tengah.
Dalam
ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan
konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat
untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu.
Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang
mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan
sosial budaya.
Oleh
karena itu, Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina,
mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial
budaya, yang ia sebut sebagai Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah
seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
ü PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J.
Herkovits dan BronislawMalinowski mengemukakan bahwa Cultural Deterrninism
berarti segala sesuatu yang terdapatdi dalam masyarakat ditentukan adanya oleh
kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.Herkovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang superorganic, karena kebudayaanyang turun temurun dari generasi ke
generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa
sansekerta berasal dan' kata budhayahyang berarti budi atau akal. Dalam bahasa
latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yangberarti mengolah tanah. jadi
kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatuyang dihasilkan
oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atautempat
tingga1nya1, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat
melangsungkandan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya Budaya dapat
pula diartikan sebagaihimpunan pengalaman yang dipelajari` mengacu pada
pola-pola perilaku yang ditularkansecara sosial, yang merupakan kekhususan
kelornpok sosial tertentu (Keesing, jilid I, 1989;hal 68).
Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor ( 1871 )
mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut:
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan
kemampuan lain serta kebiasaan- kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Dengan perkataanlain kebudayaan mencakup kesemuanya yang
didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagaianggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi maemmuskan
kebudayaan sebagai semuahasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dankebudayaan kebendaan atau kebudayaan
jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untukmenguasai alam sekitamya` agar
kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan
adalah manifestasi daricara berpikir, hal ini amat luas apa yang disebut
kebudayaan; sebab semua laku dan perbuatantercakup di dalamnya. dan dapat
diungkapkan pada basis dan cara berpikir. perasaan jugamaksud pikiran.
Koentjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti
keseluruhangagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar
besertakeseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan, bahwa
kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti
seluas-luasnya.
C.A.Van Peursen mengatakan, bahwa dewasa ini
kebudayaan diartikan sebagaimanifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan
setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak
hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
Kroeber dan Klukhon mendefinisikan kebudayaan;
kebudayaan terdiri atasberbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan
dan reaksi yang diperolehdan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang
menyusun pencapaiannya secaratersendiri dari kelompok-kelompok manusia,
termasuk didalamnya oerwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan
terdiri atas tradisi dan cita-cita' atau paham, dan terutama keterikatan
terhadap nilai-nilai.
Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem
nilai dan gagasan utama (Vital).
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat
kebudayaan terwujud dalam tigasistem kebudayaan secara terperinci. yaitu sistem
ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.
Sistem ideologi meliputi etika. norma, adat
istiadat, dan peraturan hukum. Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan
sosial di dalam masyarakat. baik yang terjalin di dalam lingkungan kerabat.
maupun yang terjadi dengan masyarakat lebih luas serta pemimpin-pemimpinnya. Sistem
teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya. sesuai dengan nilai budaya
yang berlaku. Dalam kebudayaan yang tenitama agraris. misalnya dengan
sendirinya sistem teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.
ü UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang
unsur kebudayaan.Dikatakannya bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan,
yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik.
Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem
norma, organisasi ekonomi, alat-alatatau lembaga ataupun petugas pendidikan,
dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal
Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan
universal,yaitu :
1. Sistem
Religi (sistem kepercayaan). Merupakan produk manusia sebagai homo religieus.
Manusia yang memilikikecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di
atas kekuatan dirinya terdapatkekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia
takut, sehingga menyembahnya danlahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi
agama.
2. Sistem
organisasi kemasyarakatan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.
Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah
organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem
pengetahuan. Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat
diperolehdari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain.
Kemampuan manusiamengingat- ingat apa yang telah diketahui kemudian
menyarnpaikannya kepada oranglain melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan
menyebar luas. Lebih-lebih bilapengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya
dapat dilakukan dari satu generasi kegenerasi berikutnya.
4. Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi. Merupakan produk manusia
sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupanmanusia secara umum terus
meningkat.
5. Sistem
Teknologi dan Peralatan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
Bersumber dari pemikirannyayang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat
memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat.
Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya
daripada binatang
6. Bahasa.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya
diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempumakan dalambentuk
bahasa lisan, dan akhimya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7. Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi
kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia
bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu pandangan
mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.
ü WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut
dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
1. Kompleks gagasan, konsep, dan
pikiran manusia : Wujud ini disebut sistem budaya,
sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepa1a-kepala manusia
yang menganutnya. atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga
masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas
: Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat
diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial
ini terdiri dan aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi,
berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain dari detik ke detik, dari hari
ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam
masyarakat.sistem sosial bersifat konkret. Terjadi di sekeliling kita
sehari-hari, bisa diobservasi, difoto dan didokumentasi.
3. Wujud sebagai benda
: Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dan berbagai
penggunaan peralatansebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan
hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut
kebudayaan fisik mulai dari benda yang diam sampai padabenda yang bergerak. Ketiga
wujud dari kebudayaan tadi dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah satu
sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan-tindakan
dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide, maupun tindakan dalam
karya manusia. menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya.
kebudayaanfisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin
menjauhkan manusiadari lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pula
pola-pola perbuatannya` bahkan juga cara berpikimya.
ü ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem
nilai. Menurut C.Kluckhohn dalamkaryanya Variations in Value Orientation (1961)
sistem nilai' budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal
menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusi, yaitu :
1. Hakekat
hidup manusia ( MH ) Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara
ekstem; ada yang berusahauntuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola
kelakuan tertentu menganggaphidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”.
2. Hakekat
karya manusia ( MK ) Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada
yang beranggapan bahwakarya bertujuan untuk hidup. karya memberikan kedudukan
atau kehormatan, karyamerupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat
waktu manusia ( WM ) Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang
berpandangan mementinganorientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk
masa kini atau masa yangakan datang.
4. Hakekat
alam manusia ( MA ) Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi
alam ataumemanfaatkan alam semaksimal mungkin. ada pula kebudayaan yang
beranggapanmanusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada
alam.
5. Hakekat
hubungan manusia ( MN ) Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia
dengan manusia, baik secarahorizontal (sesamanya) maupun secara vertikal
(orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pulayang berpandangan individualistis (
menilai tinggi kekuatan sendiri ).
ü PERUBAHAN BUDAYA
Tidak ada kebudayaan yang statis. semua kebudayaan
mempunyai dinamika dan gerak.Gerak kebudayaan sebenamya adalah gerak manusia
yang hidup dalam masyarakat yangmenjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia
terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.
Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompokmanusia di dalam masyarakat.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan
jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab
pembahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya
terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakatdan kebudayaan
lain. cenderung untuk berubah lebih cepat.
Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi
dalam masa-masa silam. Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan
masyarakat-masyarakat lainnya dan antara merekaterjadi hubungan-hubungan,
mungkin dalam lapangan perdagangan. pemerintahan dansebagainya. Pada saat
inilah unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Prosesmigrasi
besar-besaran, dahulu kala. mempemiudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa
masalah yang menyangkut proses tadi adalah:
-
Unsur-unsur kebudayaan asing manakah
yang mudah diterima.
-
Unsur-unsur kebudayaan asing manakah
yang sulit diterima.
-
Individu-individu manakah yang cepat
menerima unsur-unsur yang baru.
-
Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul
sebagai akibat akulturasi tersebut.
Pada
umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah:
a. Unsur
kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan
dirasakan sangat bemtanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya alat
tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia diambil dari
unsur-unsurkebudayaan Barat.
b. Unsur-unsur
yang terbukti membawa manfaat besar. misalnya radio. komputer. telephone yang
banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat komunikasi.
c. Unsur-unsur
yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yangmenerima
unsur-unsur tersebut. seperti mesin penggiling padi yang dengan biayamurah
serta pengetahuan teknis yang sederhana, dapat digunakan untukmemperlengkapi
pabrik-pabrik penggilingan.
Unsur-unsur
kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat adalah misalnya:
a. Unsur
yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan
lain-lain.
b. Unsur-unsur
yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah
adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi sebagai makanan pokok sebagian
besar masyarakat Indonesia sukar sekali diubah dengan makananpokok yang lainnya.
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi.
selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan
masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan krisis yang
membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila mereka merupakangolongan yang kuat,
maka mungkin proses perubahan dapat ditahannya. Sebaliknya bila mereka berada
di pihak yang lemah. maka mereka hanya dapat menunjukkan sikap yang tidak puas.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur
kebudayaanbaru diantaranya:
1. Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dan' luar masyarakat tersebut.
2. Jika
pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan
ditentukanoleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam
keselunrhan pranata yang ada,maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan
dan harus disensor dulu olehberbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang
berlaku.
3. Corak
struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu
unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila
unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas. dan dapat dengan
mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Proses
akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi
antaraunsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri.
Dengan demikian unsur-unsur kebudayaan asing tidak lagi dirasakan sebagai hal
yang berasal dan luar, akantetapi dianggap sebagai unsur-unsur kebudayaan
sendiri. Unsur-unsur asing yang diterima, tentunya terlebih dahulu mengalami
proses pengolahan. sehingga bentuknya tidaklah asli lagi sebagai semula..
ü KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat
dipandang setaradengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan
sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis
ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif. yaitu suatukenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan
demikianmasyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan
membentukperilaku manusia.
3. lntemalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh rnanusia. Maksudnya bahwa
manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup
denganbaik. sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar